19 Mei 2009

CSR Telkom-Republika: Sampaikan Pelajaran dengan Komunikasi Efektif

Setiap siswa maupun siswi memiliki potensi diri yang berbeda. Karenanya, penanganan terhadap murid pun harus dilakukan berbeda pula sesuai potensi masing-masing. Tak ayal, seorang guru dituntut memiliki kepekaan untuk menangkap potensi masing-masing muridnya. Dengan demikian, pelajaran yang disampaikan akan dapat diterima muridnya dengan mudah.
''Kuncinya adalah menerapkan komunikasi efektif untuk mengenal karakter masing-masing anak,'' ujar Shahnaz Haque, saat memberikan materi mengenai Komunikasi Efektif dalam program CSR yang diselenggarakan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan Harian Republika di Kantor Daerah Telkom (Kandatel) Cirebon, pekan lalu.

Program yang populer sebagai gerakan Bagimu Guru Kupersembahkan ini merupakan kegiatan CSR Telkom-Republika tahan III angkatan 10. Seperti biasa, berlangsung Jumat-Sabtu, 50 guru dari 25 sekolah negeri dan swasta, baik tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Cirebon, sangat tekun dan antusias mengikutinya.

Shahnaz yang tampil menarik menjelaskan, potensi yang dimiliki setiap anak mencakup tiga hal, yakni visual (melihat), audio (mendengar), dan kinestetik (gerak). Karena itu para guru, imbuh dia, tidak boleh menyamaratakan potensi anak saat memberikan pelajaran di kelas.

Kepada anak yang memiliki potensi visual, terang Shahnaz, guru bisa memaksakan siswa melihat dengan seksama segala hal yang diajarkannya. Namun bagi anak dengan potensi audio, maka guru bisa membolehkan murid untuk tak melihat melainkan hanya mendengarkan apa yang disampaikannya. Sedangkan untuk anak dengan potensi kinestetik, guru bisa menyampaikan pelajaran melalui aktifitas secara langsung. ''Dengan cara penyampaian yang efektif, maka anak-anak akan lebih mudah menerima dan memahami pelajaran,'' tandas Shahnaz.

Dalam pelatihan guru tersebut, selain materi Komunikasi Efektif yang disampaikan Shahnaz, para guru juga menerima berbagai materi lain. Semua materi disampaikan oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Adapun sejumlah materi itu adalah, Teknologi Informasi yang disampaikan Director of Information Technology PT Telkom, Indra Utoyo, Kepribadian Menarik oleh Praktisi Pendidikan, Leila Mona Ganiem, Proses Kreatif oleh Putu Wijaya, Sistem Informasi Administrasi Pendidikan oleh Rakhmat Januardy, Penulisan Populer oleh Kepala Newsroom Harian Republika, Arys Hilman, dan Pengenalan Teknologi berbagai produk Telkom oleh Kepala Kandatel Cirebon, Maman Agus Rohman.

Pada sambutan pembukaan pelatihan, Vice President Public and Marketing Communication PT Telkom, Edy Kurnia mengungkapkan, kegiatan Bagimu Guru Kupersembahkan itu memiliki peran strategis untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi para guru. Dengan peningkatan kemampuan para guru, maka kecerdasan bangsa akan turut meningkat. ''Guru merupakan ujung tombak kecerdasan bangsa ini,'' kata Edy.

Lebih lanjut Edy mengatakan, salah satu hal yang dapat menunjang peningkatan kemampuan para guru adalah teknologi informasi. Pasalnya, dengan penguasaan teknologi informasi, para guru dapat memperoleh informasi mengenai kemajuan berbagai negara di dunia untuk disampaikan kepada murid-muridnya.

Edy menambahkan, bidang teknologi informasi, terutama internet, saat ini sudah berkembang pesat. Bahkan, anak-anak di tingkat SD pun sudah sangat akrab dengan internet. Karenanya, para guru harus pula menguasai teknologi informasi agar tidak tertinggal dari para muridnya.

Namun, lanjut Edy, selain memberikan manfaat positif, keberadaan internet dapat pula memunculkan pengaruh negatif. Dia menyebutkan, salah satu pengaruh negatif itu adalah munculnya situs-situs pornografi yang dapat diakses secara bebas oleh para penggunanya. ''Melalui kegiatan CSR ini, kami ingin pula memberikan bekal bagi para guru agar dapat melindungi para murid dari pengaruh buruk internet,'' ujar Edy.

Edy menambahkan, pembekalan bagi para guru kali ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Telekomunikasi Sedunia yang jatuh pada 17 Mei. Pihaknya berharap, guru di sekolah dapat berperan besar untuk mengarahkan penggunaan internet secara bertanggng jawab kepada para muridnya. ''Karenanya, para guru harus menguasai kemajuan teknologi informasi,'' tandas Edy.

Director of Information Technology PT Telkom, Indra Utoyo mengungkapkan hal senada kala memberikan materi pelatihan. Dia menyatakan, dengan penguasaan teknologi informasi, para guru dapat membimbing murid-muridnya untuk menggunakan teknologi informasi secara positif dan sehat.

Dengan penggunaan internet yang positif dan sehat, maka para murid dapat mengakses ilmu pengetahuan (iptek) yang berbasis iman dan takwa (imtak).

''Para guru pun dapat membuka jalan bagi para muridnya untuk belajar sepanjang hidup dan tidak terbatas untuk ujian sekolah semata,'' tegas Indra.

Dalam kegiatan CSR pelatihan Guru, penyelenggara Telkom dan Republika, selalu mengundang pihak Pemerintah Daerah untuk hadir. Dari puluhan kota yang telah dipilih sebagai tempat pelatihan, pejabat Pemda selalu hadir dan menyatakan, program tersebut harus dikembangkan dan mereka meminta untuk memilih kembali daerahnya sebagai tempat kegiatan pelatihan guru di tahun berikutnya.

Demikian pula seperti Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Cirebon, Maman Suherman, yang menyambut baik kegiatan CSR bagi para guru yang digelar PT Telkom dan Harian Republika di Cirebon . Dia mengatakan, kemampuan guru khususnya di kawasan Cirebon memang harus terus ditingkatkan. ''Guru memiliki peran yang strategis untuk mensukseskan pendidikan nasional,'' kata Suherman.

Sambutan serupa juga disampaikan para guru yang menjadi peserta kegiatan CSR ini. Mereka berharap, kegiatan tersebut dapat kembali dilakukan di wilayah Cirebon. ''Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menunjang tugas dan peran guru sebagai pendidik di sekolah,'' ujar salah seorang peserta dari SMPN 1 Sukra, Kabupaten Indramayu, Sujaya.

Seorang peserta dari SD IT Sabilul Huda Cirebon, Ani Setiani, menambahkan, kegiatan tersebut sangat bagus untuk menambah wawasan para guru, terutama menyangkut teknologi informasi. Pasalnya, selama ini masih banyak guru di kawasan Cirebon yang memiliki kemampuan terbatas dalam bidang teknologi informasi. Lis/S.Riyanto

0 Comments: