JAKARTA -- Terdapat kesenjangan digital antara siswa dan guru. Saat siswa sudah banyak mengenal internet atau teknologi digital, para guru justru banyak yang belum menggunakannya. Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Edi Kurnia, mengatakan, teknologi komunikasi semakin canggih dan ini merambah sampai ke anak-anak usia SD. Mereka kini banyak yang sudah menggunakan internet sebagai sumber untuk mencari informasi. Namun, sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan guru-guru mereka.
Menurut Edi, di beberapa tempat, ditemui adanya kesenjangan digital antara guru dan murid. ''Sekarang ini, anak SD hingga SMA akrab dengan teknologi informasi,'' kata Edi saat pembukaan acara pelatihan guru yang diselenggarakan atas kerja sama Republika dengan Telkom di gedung Telkom STO Gambir, Jakarta, Jumat (6/11).
Para siswa sudah memanfaatkan akses internet untuk kepentingan pengetahuan. Padahal, belum semua guru mendapatkan informasi atau mengembangkan pengetahuan melalui internet. '' Nah , yang seperti ini harus dihilangkan. Karena itu, Telkom dan Republika peduli terhadap perkembangan teknologi dan infromasi untuk para guru.''
Dalam pelatihan guru bertema Bagimu Guru Kupersembahkan , para guru diajarkan bagaimana mencari dan memanfaatkan teknologi internet. Jumlah guru yang ikut pelatihan ke-IV angkatan pertama berjumlah 65 orang. Dan, ini terbagi dalam 10 angkatan. Secara umum, pengunaan internet di Indonesia masih minim, tak hanya kalangan guru yang masih tidak memanfaatkan akses tersebut.
Menurut data yang dimiliki Edi, pengguna internet di Indonesia masih rendah dibandingkan populasi jumlah negara ini. "Sekitar 10 atau 11 persen saja dari jumlah penduduk Indonesia yang menggunakan internet untuk pengembangan informasi dan syiar. Sekitar 25 hingga 33 juta orang," katanya. Jumlah ini, kata Edi, masih sangat rendah jika dibandingkan negara lain. Di negara-negara maju, seratus persen penduduknya sudah mengakses internet. Bahkan, Malaysia yang posisinya masih seperti Indonesia sebagai negara berkembang sudah sangat baik penggunaan internetnya. "Apalagi Jepang, tiada hari tanpa teknologi informasi," katanya.
Begitu pula India, pengguna internetnya sangat tinggi. Teknologi informasi di sana maju pesat dan orang-orangnya pun maju pesat. ''Maka, tak heran beberapa peraih nobel berasal dari India.'' Salah seorang guru dari SMP 107, Pasar Minggu, Jakarta, Riama Sihite, mengakui adanya kesenjangan digital antara murid dan guru. ''Dari segi teknologi, mereka lebih pintar mengoperasikannya dan lebih paham. Itu kekurangan kita,'' katanya usai mengikuti sesi pertama pelatihan guru tersebut.
Pasalnya, ada beberapa faktor penyebab hal tersebut terjadi. Riama mengatakan, salah satunya faktor keluarga. Mereka sudah dibiasakan memakai alat-alat tersebut. ''Jadi, mereka lebih lincah anak, sedangkan kita kurang. Saya sebagai guru malu.''Untuk itu, Riama mengakui pentingnya pelatihan-pelatihan seperti ini. Sehingga kemampuan meningkat. Dessy/S.Riyanto
07 November 2009
Ada Kesenjangan Digital Guru dan Murid
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment